Rabu, 30 November 2016

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PANDANGAN RUMUSAN NCTM



PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PANDANGAN RUMUSAN NCTM (National Council of Teacher of Mathematics)

A. Pendahuluan
Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang dirancang untuk menghasilkan belajar (Gagne, Briggs, & Warge, 1992). Pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan (Hamzah R. Uno, 2010: 83). Selanjutnya Burns, Dimock & Martinez (2000:1) menyatakan pembelajaran adalah proses aktif dan reflektif dari berfikir, kegiatan, dan pengalaman untuk menciptakan pengetahuan baru serta tujuan lain. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah peristiwa memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai tujuan hendak dicapai Matematika  sebagai  salah  satu  disiplin  ilmu  yang  berhubungan dengan  dunia pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan untuk berargumentasi, memberi kontribusi dalam penyelesai masalah sehari-hari. Mengingat pentingnya  matematika  dalam  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi,  maka  sudah sewajarnya  matematika menjadi pelajaran  wajib  yang  perlu  dikuasai  dan  dipahami  dengan baik  oleh  siswa  di  sekolah-sekolah. Kebutuhan  akan aplikasi  matematika  saat  ini dan  masa  yang  akan  datang tidak  hanya  untuk  keperluan  sehari-hari,  tetapi terutama   dalam   dunia   kerja,   dan  untuk   mendukung   perkembangan   ilmu pengetahuan (Hudojo, 1998:1).
Menurut Wardani, Sri ( 2005:1)  Saat ini pembelajaran matematik hendaknya lebih mengutamakan pada pengembangan daya matematika siswa yang meliputi kemampuan menemukan kembali (reinvention), menyusun konjektur dan menalar secara logic (mathematical reasoning), menyelesaikan soal yang tidak rutin dan menyelesaikan masalah (mathematical problem solving), berkomunikasi secara matematik (mathematical communication), dan mengaitkan idea matematik dengan kegiatan intelektual lainnya(mathematical connection ).  
Menurut Pinellas County Schoolls, Division of Curriculum And Instruction Secondary Mathematics  daya matematis meliputi :
a. Standar Prosess (Process Standard) , yaitu tujuan yang ingin dicapai dari proses pembelajaran matematika, meliputi: kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan berargumentasi (reasoning), kemampuan berkomunikasi (communication), kemampuan membuat koneksi (connection), dan kemampuan representasi  ( representation);
b. Ruang lingkup materi (Content Strand), adalah kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum sesuai tingkat pembelajaran siswa, bagi Indonesia ruang  lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SMA/MA meliputi aspek-aspek Logika, Aljabar, Geometri, Trigonometri, Kalkulus, Statistika, dan Peluang;

Teacher’s Belief of Mathematics About a Math, Learning Math, and Teaching Math



Teacher’s Belief of Mathematics About a Math, Learning Math, and Teaching Math

A. Pendahuluan
Keyakianan seorang guru merupakan modal utama untuk menjalani profesinya. Dalam hal ini, keyakinan yang diharapkan dimiliki seorang guru adalah keyakinan terhadap bidang keahliannya, keyakinan mempelajarinya, dan keyakinan dalam mengajarkannya. Sebab dengan keyakinan ini, seorang guru akan termotivasi untuk meningkatkan kompetensi dan menyadari bahwa menjadi seorang guru bukan sebatas mentransfer ilmu namun lebih dari itu, sebagaimana yang tercantum dalam UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Podomi, Pivi Alpia, dkk (2012) mengtakan bahwa Guru yang sukses mengetahui alasan mereka ingin mengajar. Mereka meneliti motif mereka secara hati-hati, dan mereka memahami, alasan mereka pada awalnya tidak yakin untuk memilih mengajar sebagai profesi. Namun seseorang yang terjun di dunia mengajar ternyata diperhadapkan dengan masalah-masalah yang sering menjadi problematika buat dirinya di saat ternyata apa yang menjadi alasan di atas tidak sesuai atau sejalan dengan kenyataan yang terjadi bahkan lebih kompleks dari itu.