Kamis, 27 Oktober 2016

SOSOK YANG MENGAGUMKAN DI JALAN YANG SEPI



SOSOK YANG MENGAGUMKAN DI JALAN YANG SEPI
Assalamu ‘Alaikum wr.wb.
YA, jalan yang sepi, Kelihatannya ramai namun sepi pengunjung, mungkin terlalu sibuk akan urusan masa depan yang selalu dikwatirkan. Padahal di jalan itulah masa depan sesungguhnya, namun sedikit di antara kita yang tahu akan hal itu namun terkadang juga yang telah melaluinya merasa tak sabar, itulah jalan menuju rumah Allah, Masjid. Yaa... jalan menuju masjid. Teringat sabda rasulullah saw yang mengatakan bahwa suatu saat nanti akan datang suatu zaman dimana masjid-masjid akan berdiri mewah namun sepi dari jamaah. Dan itulah yang terjadi sekarang. Di sekitar kita perhatikan ada yang sangat kuat mendaki gunung berkoli-kilo meter namun kakinya teras berat ketika melangkahkan ke masjid yang hanya berjarak beberapa meter darinya, begadang hingga pagi namun ketika azan berkumandan rasa ngantuk tak tertahankan, hafal puluhan lirik lagu namun bacaan-bacaan shalatnya masih tertati-tati dan tidak ssedikit di antara mereka yang sudah hafal namun tidak tahu artinya.

Ada apa di jalan sepi ini...??!!! ini adalah ceritaku yang mencoba melalui nikmatnya berjalan di jalan yang sepi. Diri yang banyak dosa ini, dipenuhi rasa cemas, gundah gulana dan selalu dirasuki rasa kegelisahan dengan banyaknya keinginan namun tangan tak sampai akhirnya jadi masalah padahal itu bukanlah masalah, serta selalu merasa ada yang kurang dalam diri ini. Itulah manusia tak ada rasa puasnya atas keinginannya. Maka kucoba untuk melangkahkan kaki ini ke jalan sepi itu, awalnya berjalan di sana sungguh sangat berat tidak seperti yang aku bayangkan dimana  dalam benak ini adalah yang penting berjalan saja di jalan itu ketika waktu itu telah tiba. Namuunn sungguh berat kaki ini melangkah, rasa malas menghantui, godaan datang bertubi-tubi serta kesibukan dunia menghiasi perjalanan ini.
Kuterus berusaha untuk melakukannya karena ingin kulebur semua permasalahan yang ada di jalan sepi itu, kuingin mendapatkan ketenangan batin dan pikiran di relung-relung kesepian dan tentunya mendapatkan keridhoanNya. Password untuk melalui jalan ini adalah “PAKSA”, YA harus dipaksa diawal perjalanan ini apapun keadaanya, insya Allah ketika password itu kita gunakan maka rasa terbebani menusuri jalan sepi ini akan hilang dan akan otomatis berjalan dengan sendiri tanpa menggunakan lagi password PAKSA selanjutnya, ALA BISA KARENA BIASA, mungkin tepatnya seperti itu.
Ketika kita telah terbiasa melalui jalan sepi ini, kita akan merasakan betapa indahnya hidup ini, semangat yang menggebu-gebuh akan tertanam, kepatuhan akan tumbuh, kesabaran akan berbuah, alhasil ketawadhuan yang memancarkan ketaatan serta kemenangan semakin dekat untuk kita raih. Sungguh indah dan nikmat berjalan di jalan yang sepi ini. Subhanallaah...!!!
Siapa sosok yang mengangumkan di jalan itu..??!!!
Di jalan sepi ini juga kita akan menjumpai sosok yang mengagumkan, ya mereka adalah sosok-sosok penghuni Jannah yang berjalan di muka bumi ini, siapa lagi kalau bukan mereka yang juga berjalan di jalan sepi ini. Coba kita perhatikan dengan seksama betapa semangatknya melangkahkan kaki mereka dengan menundukkan pandangan, dihiasi dengan mulut mereka yang berkomat-kamit tak bersuara entah apa yang mereka ucapkan itu, jikalau kita menebaknya apa lagi kalau bukan zikir dan/salawat yang mereka ucapkan untuk menghibur perjalanannya masing-masing, Subhanallah. Di samping itu, kuperhatikan mereka melaksanakan shalat sunnat kablia dan ba’da, hati ini merasa damai melihat wajah mereka yang begitu tawadhu dan khusu’ di hadapan Rabbnya, sujud mereka agak lama ketimbang sujudku ini. Apa yang mereka pinta dalam sujud itu, tanyaku dalam diam. Bagiku sungguh mengagumkan sosok itu, damai hati ini.
Ada lagi sosok yang mengagumkan di jalan sepi ini yang sering kujumpai yang membuat aku bertanya-tanya siapa mereka dan seperti apa mereka?? Ya mereka, karena ada dua orang yang membuatku bertanya hingga kini. Dua sosok yang mengagumkan ini berbeda poros namun satu tujuan. Sebelumnya saya sampaikan mereka adalah para calon ratu bidadari di Jannatullah. Kuyakin itu dan tak jarang kudo’akan mereka semoga istiqomah di jalur mereka masing-masing. Saya tak kenal wajah mereka, satunya kuhanya bisa melihatnya sepintas dari belakang ketika ia mendahuluiku dan tak jarang dia dibelakangku ketika aku lebih dulu menusuri jalan sepi ini. Aku tak pernah memandanginya dan aku tak berani untuk itu, kutakut tersesat di jalan sepi ini.
Yang membuat aku terkagum terhadap dia adalah betapa langkanya dirinya, jarang kumenjumpai seperti dirinya, lima waktunya dia lakukan di masjid mungkin karena rumahnya dekat ke masjid ya. Kuperhatikan barisan shaf wanita sesekali ketika memasuki masjid yang mendominasi adalah ibu-ibu yang telah lanjut usia selebihnya adalah anak-anak santri dan juga dirinya. Ya, dia yang berbeda di barisan itu tak punya partner seusianya yang masih muda. (Hehehe..Bahaya ini.... ngintip2 barisan prempuan!!! ) maksud dan pikiranku kagak kesana kok...heehe...!! (alasanki..hahahah)
Kemudian sosok yang kedua, ini yang lebih misterius (what..? misterius..?!! hantu kalii...hahaha). bukan, maksudnya bikin penasaran gitu,(hehee..), kenapa sosok ini nampak misterius karena dia nampak hanya suara dan suara itu hanya Di Dua Waktu Dari Lima Waktu  (kayak rada-rada judul filem aja yaa..heheh..) yaitu magrib dan subuh. di jalan sepi ini kulalui setiap harinya, ada bagian jalan sepi itu yang sangat spesial terutama Di Dua Waktu Dari Lima Waktu. Di dua waktu itu ketika melalui jalan spesial itu kuslalu memperlambat langkah, untuk apa??? Ya itu tadi suara misterius yang hanya terdengar di dua waktu dari lima waktu. Suara apa itu??? Yaitu suara lantunan bacaan ayat suci Alquran yang kedengarannya dilantunkan oleh seorang muslimah muda calon Ratu Para Bidadari di Syurga nanti (wasyiikk..ee..!!!). Suaranya yang lembut, tartilnya yang luar biasa dengan penghayatan yang mendalam mentadabburi bacaannya, sungguh membuat aku terkagum dengan sessosok itu dan sampai sekarang aku tak tau siapa gerangan?? yang pastinya dia adalah seorang mahasiswi karena bagunan itu adalah apartement para penuntut ilmu di rantauan kota Daeng, (what?? Apartement.??? Bukannya kos-kosan..???!!! hehehe.. biar kreeennnn kedengarnya mas bro..!!!). saat kulalui jalan itu, kuingin rasanya singgah berlama-lama hingga ia membaca shodakallahuladziimm.
Inilah sepenggal ceritaku menelusuri jalan sepi yang kelihatannya ramai namun sepi dari pengunjung. Ceritaku ini hanya gambaran tentang bagaimana aku menikmati perjalan sepi ini, namun hakikatnya adalah kuingin mengajak saudara/saudariku untuk tetap istiqomah, terutama kepada saudaraku yang laki-laki untuk senantiasa memenuhi panggilanNya menuju Masjid lima kali sehari memanggil kita menuju kemenagan. Jangan sampai kita terlalu cinta dunia sehingga akhirat kita lupakan, ingaatt..!! hakikat kesuksesan adalah meraih jannah, alangkah dangkalnya cita-cita ini jika hanya sebatas dunia. Bukankah 2 rakaat Kablia subuh lebih baik daripada dunia seisinya..?!!!!
Sekian dan terima kasih.
Semoga bermanfaat dan semoga hidayahNya selalu menyertai perjalanan hidup kita. Amiin..!!
Wassalamu ‘Alaikum wr.wb.

IG: @akram_adhie


Tidak ada komentar:

Posting Komentar