SOSOK YANG MENGAGUMKAN DI JALAN
YANG SEPI
Assalamu ‘Alaikum wr.wb.
YA,
jalan yang sepi, Kelihatannya ramai namun sepi pengunjung, mungkin terlalu
sibuk akan urusan masa depan yang selalu dikwatirkan. Padahal di jalan itulah
masa depan sesungguhnya, namun sedikit di antara kita yang tahu akan hal itu
namun terkadang juga yang telah melaluinya merasa tak sabar, itulah jalan
menuju rumah Allah, Masjid. Yaa... jalan menuju masjid. Teringat sabda
rasulullah saw yang mengatakan bahwa suatu saat nanti akan datang suatu zaman
dimana masjid-masjid akan berdiri mewah namun sepi dari jamaah. Dan itulah yang
terjadi sekarang. Di sekitar kita perhatikan ada yang sangat kuat mendaki
gunung berkoli-kilo meter namun kakinya teras berat ketika melangkahkan ke
masjid yang hanya berjarak beberapa meter darinya, begadang hingga pagi namun
ketika azan berkumandan rasa ngantuk tak tertahankan, hafal puluhan lirik lagu
namun bacaan-bacaan shalatnya masih tertati-tati dan tidak ssedikit di antara
mereka yang sudah hafal namun tidak tahu artinya.
Ada
apa di jalan sepi ini...??!!! ini adalah ceritaku yang mencoba melalui
nikmatnya berjalan di jalan yang sepi. Diri yang banyak dosa ini, dipenuhi rasa
cemas, gundah gulana dan selalu dirasuki rasa kegelisahan dengan banyaknya
keinginan namun tangan tak sampai akhirnya jadi masalah padahal itu bukanlah
masalah, serta selalu merasa ada yang kurang dalam diri ini. Itulah manusia tak
ada rasa puasnya atas keinginannya. Maka kucoba untuk melangkahkan kaki ini ke
jalan sepi itu, awalnya berjalan di sana sungguh sangat berat tidak seperti
yang aku bayangkan dimana dalam benak
ini adalah yang penting berjalan saja di jalan itu ketika waktu itu telah tiba.
Namuunn sungguh berat kaki ini melangkah, rasa malas menghantui, godaan datang
bertubi-tubi serta kesibukan dunia menghiasi perjalanan ini.
Kuterus
berusaha untuk melakukannya karena ingin kulebur semua permasalahan yang ada di
jalan sepi itu, kuingin mendapatkan ketenangan batin dan pikiran di
relung-relung kesepian dan tentunya mendapatkan keridhoanNya. Password untuk
melalui jalan ini adalah “PAKSA”, YA harus dipaksa diawal perjalanan ini apapun
keadaanya, insya Allah ketika password itu kita gunakan maka rasa terbebani
menusuri jalan sepi ini akan hilang dan akan otomatis berjalan dengan sendiri
tanpa menggunakan lagi password PAKSA selanjutnya, ALA BISA KARENA BIASA,
mungkin tepatnya seperti itu.
Ketika
kita telah terbiasa melalui jalan sepi ini, kita akan merasakan betapa indahnya
hidup ini, semangat yang menggebu-gebuh akan tertanam, kepatuhan akan tumbuh,
kesabaran akan berbuah, alhasil ketawadhuan yang memancarkan ketaatan serta
kemenangan semakin dekat untuk kita raih. Sungguh indah dan nikmat berjalan di
jalan yang sepi ini. Subhanallaah...!!!
Siapa
sosok yang mengangumkan di jalan itu..??!!!
Di
jalan sepi ini juga kita akan menjumpai sosok yang mengagumkan, ya mereka
adalah sosok-sosok penghuni Jannah yang berjalan di muka bumi ini, siapa lagi
kalau bukan mereka yang juga berjalan di jalan sepi ini. Coba kita perhatikan
dengan seksama betapa semangatknya melangkahkan kaki mereka dengan menundukkan
pandangan, dihiasi dengan mulut mereka yang berkomat-kamit tak bersuara entah
apa yang mereka ucapkan itu, jikalau kita menebaknya apa lagi kalau bukan zikir
dan/salawat yang mereka ucapkan untuk menghibur perjalanannya masing-masing,
Subhanallah. Di samping itu, kuperhatikan mereka melaksanakan shalat sunnat
kablia dan ba’da, hati ini merasa damai melihat wajah mereka yang begitu
tawadhu dan khusu’ di hadapan Rabbnya, sujud mereka agak lama ketimbang sujudku
ini. Apa yang mereka pinta dalam sujud itu, tanyaku dalam diam. Bagiku sungguh
mengagumkan sosok itu, damai hati ini.
Ada
lagi sosok yang mengagumkan di jalan sepi ini yang sering kujumpai yang membuat
aku bertanya-tanya siapa mereka dan seperti apa mereka?? Ya mereka, karena ada
dua orang yang membuatku bertanya hingga kini. Dua sosok yang mengagumkan ini
berbeda poros namun satu tujuan. Sebelumnya saya sampaikan mereka adalah para
calon ratu bidadari di Jannatullah. Kuyakin itu dan tak jarang kudo’akan mereka
semoga istiqomah di jalur mereka masing-masing. Saya tak kenal wajah mereka,
satunya kuhanya bisa melihatnya sepintas dari belakang ketika ia mendahuluiku
dan tak jarang dia dibelakangku ketika aku lebih dulu menusuri jalan sepi ini.
Aku tak pernah memandanginya dan aku tak berani untuk itu, kutakut tersesat di
jalan sepi ini.
Yang
membuat aku terkagum terhadap dia adalah betapa langkanya dirinya, jarang
kumenjumpai seperti dirinya, lima waktunya dia lakukan di masjid mungkin karena
rumahnya dekat ke masjid ya. Kuperhatikan barisan shaf wanita sesekali ketika
memasuki masjid yang mendominasi adalah ibu-ibu yang telah lanjut usia
selebihnya adalah anak-anak santri dan juga dirinya. Ya, dia yang berbeda di
barisan itu tak punya partner seusianya yang masih muda. (Hehehe..Bahaya
ini.... ngintip2 barisan prempuan!!! ) maksud dan pikiranku kagak kesana
kok...heehe...!! (alasanki..hahahah)
Kemudian
sosok yang kedua, ini yang lebih misterius (what..? misterius..?!! hantu
kalii...hahaha). bukan, maksudnya bikin penasaran gitu,(hehee..), kenapa sosok
ini nampak misterius karena dia nampak hanya suara dan suara itu hanya Di
Dua Waktu Dari Lima Waktu (kayak
rada-rada judul filem aja yaa..heheh..) yaitu magrib dan subuh. di jalan sepi
ini kulalui setiap harinya, ada bagian jalan sepi itu yang sangat spesial
terutama Di Dua Waktu Dari Lima Waktu. Di dua waktu itu ketika melalui
jalan spesial itu kuslalu memperlambat langkah, untuk apa??? Ya itu tadi suara
misterius yang hanya terdengar di dua waktu dari lima waktu. Suara apa itu???
Yaitu suara lantunan bacaan ayat suci Alquran yang kedengarannya dilantunkan
oleh seorang muslimah muda calon Ratu Para Bidadari di Syurga nanti
(wasyiikk..ee..!!!). Suaranya yang lembut, tartilnya yang luar biasa dengan
penghayatan yang mendalam mentadabburi bacaannya, sungguh membuat aku terkagum
dengan sessosok itu dan sampai sekarang aku tak tau siapa gerangan?? yang
pastinya dia adalah seorang mahasiswi karena bagunan itu adalah apartement para
penuntut ilmu di rantauan kota Daeng, (what?? Apartement.??? Bukannya
kos-kosan..???!!! hehehe.. biar kreeennnn kedengarnya mas bro..!!!). saat
kulalui jalan itu, kuingin rasanya singgah berlama-lama hingga ia membaca shodakallahuladziimm.
Inilah
sepenggal ceritaku menelusuri jalan sepi yang kelihatannya ramai namun sepi
dari pengunjung. Ceritaku ini hanya gambaran tentang bagaimana aku menikmati
perjalan sepi ini, namun hakikatnya adalah kuingin mengajak saudara/saudariku
untuk tetap istiqomah, terutama kepada saudaraku yang laki-laki untuk
senantiasa memenuhi panggilanNya menuju Masjid lima kali sehari memanggil kita
menuju kemenagan. Jangan sampai kita terlalu cinta dunia sehingga akhirat kita
lupakan, ingaatt..!! hakikat kesuksesan adalah meraih jannah, alangkah
dangkalnya cita-cita ini jika hanya sebatas dunia. Bukankah 2 rakaat Kablia
subuh lebih baik daripada dunia seisinya..?!!!!
Sekian
dan terima kasih.
Semoga
bermanfaat dan semoga hidayahNya selalu menyertai perjalanan hidup kita.
Amiin..!!
Wassalamu ‘Alaikum wr.wb.
IG: @akram_adhie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar